Tweet ke @CelotehBogor Dan Berbagi ke Followers @CelotehBogor

#BeritaBogor | Ribuan jamaah memadati masjid dan musholla di Kota Bogor pada hari pertama pelaksanaan sholat sunat tarawih

Ribuan jamaah memadati masjid dan musholla  di Kota Bogor pada hari pertama pelaksanaan sholat sunat tarawih.  Jamaah mulai  berdatangan ke masjid dan musholla Jum'at (20/7/2012) selepas  sholat magrib.
Meskipun dalam Ramadhan kali ini ada perbedaan dalam penetapan 1 Ramadhan, karena Jamaah Muhammadiyah lebih dulu menjalankan ibadah puasa mulai hari Jum'at 19 Juli 2012.  Sedangkan Pemerintah menetapkan 1 Ramadhan pada hari Sabtu 21 Juli 2012, namun tidak mempengaruhi umat Islam di Kota Bogor untuk menjalankan ibadah puasa sesuai dengan keyakinannya yaitu ada yang berpuasa mulai Jum'at dan ada yang berpuasa mulai Sabtu.
Sholat tarawih di Masjid Attaqwa Balaikota Bogor bertindak sebagai Imam Ustadz Asep Saefullah pengurus DKM Masjid setempat. Dalam sholat tarawih tersebut tanpa diisi kultum (kuliah tujuh menit).
Sholat sunat tarawih di Masjid Attaqwa Balaikota Bogor dilakukan 8 rakaat, ditambah sholat sunat witir tiga rakaat.  Ratusan jamah juga memadati Masjid Agung Pasar Anyar Jalan Dewi Sartika.
Pemandangan serupa juga terlihat di Masjid Al Muttaqin Cemplang Baru Kelurahan Cilendek Barat,  dan Musholla  Baitul Muttaqin RT 02 RW 11 Cemplang Baru Kelurahan Cilendek Barat, sholat sunat tarawih dilakukan 20 rakaat, ditambah sholat sunat witir tiga rakaat.
Menanggapi adanya perbedaan penetapan 1 Ramadhan, Majelis Ulama Indonesia (MUI)  Kota Bogor, mengimbau masyarakat untuk tidak mempersoalkan perbedaan awal pelaksanaan ibadah puasa tersebut,
"Perbedaan adalah rahmat, ketika ada orang lain atau organisasi masyarakat yang berbeda jadwal puasanya, sikapi dengan bijak. Tidak boleh mencela, mencaci maupun memaki," kata Ketua VI Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor Fachrudin Soekarno.
Ia mengatakan, Muhammadiyah yang melaksanakan ibadah puasa lebih dulu karena memiliki dasar yang diyakini olehnya. Demikian juga pemerintah yang dengan ahli serta ulama-ulama yang berembuk dalam Sidang Isbat tentunya memiliki perhitungan tersediri. "Sehingga masyarakat muslim yang lainnya tidak boleh menyikapi perbedaan tersebut dengan menghina ataupun mencaci perbedaan tersebut," imbuhnya

Sumber:
http://kotabogor.go.id/component/content/article/1-berita-terbaru/9358-hari-pertama-tarawih-ribuan-jamaah-padati-masjid-


Telkomsel BlackBerry8520®

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Celoteh Bogor